Sabtu, 12 Januari 2013

RINDU SEMANGAT GURU

Catatan seorang teman
Andaikan para pendidik yg berprofesi menjadi guru dpt qana'ah dalam mensikapi rizqinya. Insya Allah mereka akan mendapatkan rizqy dr jalan lain yg lbh utama. Karena sejatinya "jazaa" di sisi Allah sungguh lebih utama. Karena sungguh, profesi guru yg mendidik adalah sangat mulia. Jangan sampai ke'tamak'an krn keinginan mendapat 'harta' yg berlebih, akan menjadikan terkotorinya keikhlashan hati kita. "... Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda (gaji.red) kpd kalian sbg upah bg seruanku. Upahku hanyalah dr Allah ..." QS. Huud : 29. Mendidik adalah kewajiban setiap insan. Jd mendidik bukan sekedar peran guru. Marilah kt mencontoh para asatidz-asatidzah, guru2 pesantren yg begitu ikhlas mengabdi kpd Allah dalam menyampaikan ilmu. Mereka bukan terpaksa, tp mereka telah memilih jalan hidupnya untuk berjuang di jalan Allah. Toh mereka senantiasa cukup dan dicukupi oleh Allah. Mereka tdk pernah demo menuntut kenaikan upah. Krn mereka tahu, upah disisi Allah lbh utama. WALLAAHUA'LAM.

Jumat, 11 Januari 2013

PROGRAM PENILAIAN

KATA PENGANTAR

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar nasional pendidikan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Salah satu tugas Satuan Pendidikan adalah mengembangkan Penilaian berdiversifikasi sebagai bahan pertimbangan dan umpan balik sejauh mana tingkat keberhasilan proses pembelajaran
Kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan bekerja sama menyusun panduan penilaian Kelas . Terutama kepada yang terhormat Ibu Kepala Sekolah Dasar Negeri Bojong 02 yang dengan kesabarannya telah membimbing dan mengarahkan kami. Berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari beliau, panduan ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat



Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 2
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 3
D. Sasaran Pengguna Pedoman 3

Bab II KONSEP DASAR PENILAIAN
A. Pengertian Penilaian Kelas 4
B. Manfaat Penilaian Kelas 4
C. Fungsi Penilaian Kelas 5
D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas 5
E. Penilaian Hasil Belajar Masing-Masing Kelompok Mata Pelajaran 6
F. Rambu-Rambu 6
G. Ranah Penilaian 6


Bab III TEKNIK PENILAIAN
I. Tenik-Teknik Penilaian 8
a. Penilaian Unjuk Kerja 8
b. Penilaian Sikap 13
c. Penilaian Tertulis 18
d. Penilaian Proyek 23
e. Penilaian Produk 24
f. Penilaian Portofolio 25
g. Penilaian Diri 27
II. Prinsi-Prinsip Penilaian Kelas I - III 29


Bab IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar 30
B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik Penilaian 31
C. Penetapan Teknik Penilaian 33

Bab V PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN
A. Pengolahan Hasil Penilaian 34
B. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Belajar 39

Bab VI PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN
A. Pemanfaatan Hasil Penilaian 41
B. Pelaporan Hasil Penilaian Kelas 42


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Implementasi PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk konsep dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik (dalam hal ini guru), satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru satuan pendidikan termasuk penilaian internal (internal assessment), sedangkan yang diselenggarakan pemerintah termasuk penilaian eksternal (external assessment). Penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh pendidik pada proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pengendali mutu, seperti ujian nasional. Penilaian kelas merupakan penilaian internal terhadap proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, dalam hal ini guru di kelas atas nama satuan pendidikan untuk menilai kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran.

B. Tujuan
Penyusunan model Penilaian Kelas ini bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi mengenai orientasi baru dalam penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Memberikan wawasan tentang konsep penilaian hasil belajar yang dilaksanakan pada tingkat kelas oleh pendidik.
3. Memberikan rambu-rambu penilaian hasil belajar.
4. Memberikan prinsip-prinsip perencanaan, pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.
C. Ruang lingkup
Penilaian Kelas meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolahan hasil penilaian serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian. Dalam konsep penilaian, akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian dan rambu-rambu penilaian. Teknik penilaian akan menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan penetapan indikator, penetapan kriteria ketuntasan setiap indikator, pemetaan kompetensi dan teknik penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya. Pengelolaan hasil penilaian memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran. Pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian dan penentuan kenaikan kelas.





























BAB II
KONSEP DASAR PENILAIAN KELAS

A. Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran.
Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing. Data tersebut diperlukan sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian tertulis (paper and pencil test) atau lisan, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelum mengikuti proses pembelajaran, dan dianalisa apakah ada peningkatan kemampuan, bila tidak terdapat peningkatan yang signifikan, maka guru memunculkan pertanyaan; apakah program yang saya buat terlalu sulit?, apakah cara mengajar saya kurang menarik?, apakah media yang digunakan tidak sesuai?, dan lain-lain. Tingkat kemampuan satu peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, agar tidak merasa rendah diri, merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

B. Manfaat Penilaian Kelas
Manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut:
1. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
3. Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
4. Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar.
5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite satuan pendidikan tentang efektivitas pendidikan.
6. Untuk memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang digunakan.

C. Fungsi Penilaian Kelas
Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.

D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas
1. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya indikator ” mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
3. Menyeluruh
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
4. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
5. Obyektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
E. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran
1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.
2). Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.
3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.
4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran PENJASORKES melalui:
1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan
2). Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

F. Rambu-Rambu Penilaian Kelas
Dalam melaksanakan penilaian, pendidik sebaiknya:
1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan dan hasil belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan teknik atau cara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
7. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin.

G. Ranah Penilaian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari standar isi dan standar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran. Muatan dari standar isi pendidikan adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh pendidik dan komite satuan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi satuan pendidikan/daerah masing-masing. Indikator-indikator yang dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan. Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif, psikomotor dan afektif.

BAB III
TEKNIK PENILAIAN
DAN
PENILAIAN DI KELAS AWAL SEKOLAH DASAR

Untuk mengumpulkan informasi atau data tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi atau data tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian satu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada lima teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio.

A. TEKNIK – TEKNIK PENILAIAN .
1. Penilaian Unjuk Kerja
a. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan lain-lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Langkah-langkah unjuk kerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam unjuk kerja tersebut.
3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesai-kan tugas.
4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan
b. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan lompat jauh peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi yang beragam, seperti: teknik mengambil awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di udara, teknik mendarat. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:
a). Daftar Cek (Check-list)
Pengambilan data penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak). Aspek yang akan dinilai dicantumkan di dalam format penilaian penilaian unjuk kerja. Selama melakukan pengamatan unjuk kerja peserta didik, guru memberikan tanda (V) pada setiap aspek yang dinilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. Berikut contoh daftar cek.
Contoh checklists
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Daftar Tanda Cek) Personal
Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak baik
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Skor yang dicapai
Skor maksimum

Contoh checklists
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Klasikal
No Nama Aspek yang dinilai Jml
Skor skor
max
teknik awalan Teknik tumpuan posisi tubuh Teknik mendarat
1 B TB B TB B TB B TB
2
3
4
5
6
7

b). Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Berikut contoh skala penilaian.
Contoh rating scales
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Peserta didik: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Jumlah
Skor Maksimum 16
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten 2 = cukup kompeten
3 = kompeten 4 = sangat kompeten
Jika seorang Peserta didik memperoleh skor 16 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”.

Contoh Penilaian Unjuk Kerja
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : II / 1
No S K K D Indikator KKM Aspek Tehnik
Penilaian
1 Menggunakan pengukuran waktu,panjang,dan berat dalam pemecahan masalah . Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan . • Peserta didik menyebutkan macam – macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari (jengkal,depa,langkah,kaki dll)
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur tidak baku (jengkal,depa,pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)
• Peserta didik menyebutkan alat ukur baku cm , m yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari .
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panjang suatu benda.
• Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tidak baku hasilnya berbeda. 65%






65%





65%




65%




60% Pemahaman Konsep





Penalaran dan Komunikasi



Pemahaman Konsep



Pemecahan masalah



Pemecahan masalah Tetulis






Unjuk Kerja




Tertulis




Unjuk Kerja



Tertulis

Contoh Penilaian Kinerja
Jenis tugas: Catatlah hasil kerja pada laporan hasil kerja
Lakukan kegiatan di bawah ini secara individu .
1. Ukurlah panjang mejamu dengan jengkal!
2. Ukurlah lebar mejamu dengan jengkal!
3. Ukurlah panjang buku matematika dengan penggaris!
4. Ukurlah lebar buku matematika dengan penggaris!
5. Ukurlah lebar mejamu dengan penggaris!
Konversi Nilai: X 100 = ............
Mata Pelajaran : Seni dan Budaya (Seni Musik)
Kelas/Semester : IV/1
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Mengekspresikan diri melalui karya seni musik. Menyiapkan permainan alat musik ritmis. • Mendemostrasikan permainan alat musik ritmis.

• Mendemonstrasikan bermain alat musik ritmis campuran.

• Mendemonstrasikan bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
• Memberikan penilaian terhadap penampilan bernyanyi dan bermain musik temannya. 70%



70 %




65 %



70 % Kreasi



Kreasi




Kreasi



Apresiasi Unjuk Kerja


Unjuk Kerja



Unjuk Kerja


Tertulis
Jenis tugas: mainkanlah salah satu alat musik ritmis dengan teknik yang benar.



Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Permainan alat musik ritmis.
No. Nama Peserta didik Penampilan Teknik bermain alat musik
Harmoni
Score Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Yuri MR ● ● ● 9 100
2 Refi MR ● ● ● 7 77
3 Yundi AM ● ● ● 8 88
4
5
Keterangan Penilaian.
Score Maksimum = 9
Konversi Nilai: Score Yang didapat X 100 = ............
Score Maksimum
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.

Teknik Bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bermain alat musik sempurna.
2. Bermain alat musik dengan teknik sempurna, tetapi masih ada yang kurang sempurna.
1. Bermain alat musik dengan teknik tidak sempurna.

Harmoni/Aransemen.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis masih ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang sempurna.

Penilaian Unjuk Kerja.
Jenis tugas: nyanyikanlah salah lagu pilihan dengan iringan alat musik ritmis.
Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
No. Nama Peserta didik Penampilan Teknik bernyanyi dan bermain alat musik
Harmoni
Score Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Yuri MR ● ● ● 9 100
2 Refi MR ● ● ● 7 77
3 Yundi AM ● ● ● 8 88
4
5




Keterangan Penilaian.
Score Maksimum = 9
Konversi Nilai: Score Yang didapat X 100 = ............
Score Maksimum


Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.

Teknik bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis sempurna.
2. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis masih ada yang kurang sempurna.
1. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik kurang sempurna.

Harmoni.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis masih ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang sempurna.

2. Penilaian Tertulis
a. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Penilaian jenis ini cenderung digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berkaitan dengan konsep, prosedur, dan aturan-aturan. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
b. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a). Soal dengan memilih jawaban
• pilihan ganda
• dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
• menjodohkan
b). Soal dengan mensuplai-jawaban.
• isian singkat atau melengkapi
• uraian terbatas
• uraian obyektif / non obyektif
• uraian terstruktur / nonterstruktur .
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan cenderung menerka jawaban. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
1) Materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;
2) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
3) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
4) Kaidah penulisan , harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian .

Contoh Penilaian Tertulis:
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II / 1
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah . Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan . • Peserta didik menyebutkan macam – macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari (jengkal,depa,langkah,kaki dll)
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur tidak baku (jengkal,depa,pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)
• Peserta didik menyebutkan alat ukur baku cm , m yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panjang suatu benda.
• Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tidak baku hasilnya berbeda. 65%







65%





65%





60%



60% Pemahaman Konsep






Penalaran dan Komunikasi



Pemahaman Konsep




Pemecahan masalah


Pemecahan masalah Tetulis







Unjuk Kerja




Tertulis





Unjuk Kerja


Tertulis

I. Bentuk Piliahan Ganda
Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban yang paling tepat ! Skor : Setiap jawaban benar diberi nilai 1 .
1. Yang termasuk alat ukur tidak baku yaitu ….
a. meter b.centimeter c.jengkal
2. Yang termasuk alat ukur baku ialah ….
a. cm b. depa c.langkah kaki
II. Bentuk Isian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat ! Skor :Setiap jawaban benar diberi nilai 2.
1. Satuan panjang Centimeter dan Meter adalah contoh alat ukur .......
2. Satuan panjang langkah kaki , depa dan jengkal termasuk alat ukur ….
3. Karena menggunakan alat ukur tidak baku , maka hasil pengukurannya ….
4. dst.....

Banyak jawaban benar
Nilai = x 100
Banyak soal

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : IV / 2
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Menunjukkan sikap terhadap globalisasi yang terjadi di lingkungannya . Menentukan sikap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. • Menjelaskan pengertian globalisasi .
• Mengidentifikasi sikap-sikap yang sesuai dengan kepribadian Indonesia .
• Menyebutkan contoh sikap positif dari globalisasi .
• Menyebutkan contoh pengaruh negatif dari globalisasi
• Menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kepribadian Indonesia.
65 %


70 %





65 %


70 %



65 % Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep




Penguasaan Konsep

Penguasaan Konsep


Penerapan Tertulis


Tertulis





Tertulis


Tertulis



Penilaian Sikap


Contoh Penilaian Tertulis
I. Isilah titik – titik pada soal di bawah ini dengan jawaban singkat dan tepat !
1. Pengaruh positif globalisasi di bidang komunikasi di lingkugan masyarakat misalnya ….
2. Kecenderungan masyarakat menyukai jenis musik jaz termasuk pengaruh negatif globalisasi bidang ….
3. Terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sikap kita seharusnya ….
4. dst.....

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah globalisasi !
2. Berikan tanggapan dan alasan terhadap pernyataan di bawah ini ?
a. Dengan globalisasi kitta semakin mudah menikmati siaran televisi luar negeri .
b. Karena pengaruh globalisasi masyarakat cenderung bersikap konsumtif .
3. dst.....

Penilaian:
Nilai = Banyak jawaban benar
x 100
Banyak soal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV / 1
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup . Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar , misalnya kecoa , kupu-kupu dan kucing. • Mengadakan pengamatan tahapan kehidupan kupu-kupu. Kecoa dan nyamuk.
• Menyebutkan urutan daur hidup hewan. Misalnya : kupu-kupu , nyamuk dan kecoa secara lengkap dan jelas.
• Mendeskripsikan metamorfisis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
• Melaporkan hasil pengamatan terhadap daur hidup pada kambing dan kucing.
• Menyimpulkan bahwa tidak semua hewan mengalami perubahan dalam hidupnya (metamorfosis) berdasarkan pengamatan. 65%





70%







65%





60%







65%

Kinerja Ilmiah




Penguasaan Konsep






Penguasaan Konsep




Kinerja Ilmiah






Penguasan Konsep
Proyek





Tertulis







Tertulis





Proyek







Tertulis
Contoh Penilaian
A. Penilaian penguasaan konsep
I. Jawablah dengan singkat dan jelas
1. Urutkan gambar-gambar berikut ini yang menunjukkan pertumbuhan insekta dengan cara memberi nomor di bawahnya.
a. Kupu-kupu
Gbr. Daun dan telur kupu-kupu

Gbr. Kupu-kupu hinggap di bunga

Gbr. kepompong

Gbr. ulat memakan daun

b. Kecoa
Gbr. Kecoa kecil
Gbr. Telur kecoa
Gbr. Kecoa dewasa

2. Pada tahap apa dalam daur hidup nyamuk hidup di air?
3. Berapa hari perubahan dari telur menjadi kupu-kupu?
4. Berapa hari dari ulat berubah menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu?
5. Apakah semua hewan mengalami tahapan daur hidup yang sama?
6. Berilah keterangan pada daur hidup nyamuk berikut ini.
Gbr. Jentik-jentik

Gbr.telur nyamuk Gbr. Kepompong

Gbr. Nyamuk


II. Silangilah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat.
1. Daur hidup nyamuk memerlukan … tahap.
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
2. Daur hidup kupu-kupu memerlukan … tahap.
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
3. Setelah telur kupu-kupu menetas kemudian berubah menjadi …
a. kupu-kupu b. kepompong
c. ulat d. jentik-jentik
4. Perubahan bentuk pada hewan menunjukkan adanya …
a. pertumbuhan b. perkembangbiakan
c. aktivitas hewan d. persamaan hewan

Penilaian:
Nilai =

3. Penilaian Proyek
a. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan sesuatu secara jelas.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

b. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek:
Tugas : lakukan penelitian sederhana tentang kandungan yudium dalam garam yang beredar di masyarakat .

Contoh Penilaian Proyek:
Penilaian Kinerja ilmiah
Aspek yang dinilai Skor
B C K
Keterampilan
1. merencanakan penelitian
2. aktivitas pengamatan
3. menggambar hasil pengamatan
4. pembuatan catatan hasil pengamatan
5. pelaporan
Sikap
1. mampu bekerjasama
2. sistematis dalam mengerjakan tugas
3. mengerjakan tugas dengan serius
Keterangan:
B: skor 5;
C: skor 3;
K: skor 1

Contoh Penilaian Proyek ( Aspek Kinerja Ilmiah ).
Unsur Yang Dinilai Skor
Baik Sedang Kurang
Ketrampilan :
1. Merencanakan penelitian/pengamatan (menyiapkan perlengkapan , alat dab bahan)
2. Aktifitas pelaksanaan pengamatan.
3. Membuat laporan sementara (konsep) hasil pengamatan
4. Menyusun hasil pengamatan dan menerima masukan perbaikan.
5. Memperbaiki laporan setelah menerima masukan.
Sikap :
1. Kemampuan bekerja sama dalam kelompok
2. Sistematis dalam mengerjakan tugas kelompok
3. Tanggungjawab dalam menjalankan tugas (keseriusan)

Keterangan:
Baik : 5 , Sedang : 3 Kurang : 1 .
Contoh Penilaian Proyek

Contoh Pemetaan Penilaian

Kelompok Mata Pelajaran : Matematika/SD
Kelas/Semester : V/1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Tehnik Penilaian
Tes Performance Sikap Produk Proyek Portofolio Penilaian Diri
4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.
Menggunakan volume kubus dan balok untuk menyelesaiakan masalah.
70%


Penalaran dan komunikasi





-




-




-










-




-













Mata Pelajaran : Matematika.
Nama Proyek : Masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.
Alokasi Waktu : Satu bulan
Aspek : Penalaran dan komunikasi.

Nama Siswa : …………………… Kelas/semester : V/1

No Aspek Skor (1 – 5)
1 Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2 Pelaksanaan:
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3 Laporan Proyek
a. Performance
b. Presentasi / Penguasaan
Total Skor

Contoh Soal
Carilah benda berbentuk bangun ruang sederhana yang ada di sekitar rumahmu, misal benda itu berbentuk kubus, balok, limas, atau prisma.
Selanjutnya hitunglah berapa banyaknya air yang dapat dimasukkan ke dalam benda ruang tersebut.
Rubrik Penskoran
Level Deskripsi

4
(superior) • Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.
• Sistematikanya baik, sumber data akurat dan memadai.
• Membuat daftar hasil pengukuran.
• Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan membuat kesimpulan.
• Performance hasil pekerjaannya bersih, rapi.
3
(memuaskan) • Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.
• Sistematikanya baik, sumber data akurat dan memadai.
• Membuat daftar hasil pengukuran.
• Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan membuat kesimpulan.
• Performance hasil pekerjaannya kotor dan tidak rapi.
2
(cukup memuaskan) • Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik dan menarik.
• Sistematikanya baik, sumber data akurat dan memadai.
• Membuat daftar hasil pengukuran.
• Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan tidak membuat kesimpulan.
• Performance hasil pekerjaannya kotor dan tidak rapi.
1
(cukup) • Membuat perencanaan yang di dalamnya memuat langkah-langkah dalam persiapan, tempat pengambilan data, rumusan judul baik tetapi tidak menarik.
• Sistematikanya kurang baik, sumber data akurat dan memadai.
• Membuat daftar hasil pengukuran.
• Melakukan perhitungan, hasil yang diperoleh benar, dan tidak membuat kesimpulan.
• Performance hasil pekerjaannya kotor dan tidak rapi.

4. Penilaian Produk
a. Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian kualitaws produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

b. Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

CONTOH PEMETAAN PENILAIAN

Kelompok Mata Pelajaran : IPTEK/Matematika/SD
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Tehnik Penilaian
Tes Performance Sikap Produk Proyek Portofolio Penilaian Diri
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. 6.3. Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.


Menggambar jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.

Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
70



65 Pemahaman Konsep


Pemecahan Masalah √



- -



- -



- -



√ -



- -



- -



-


Mata Pelajaran : Matematika.
Nama Produk : Jaring-jaring bangun ruang sisi datar.
Alokasi Waktu : Satu bulan
Aspek : Pemecahan Masalah

Nama Siswa : …………………… Kelas/semester : V/2

No Aspek Skor (1 – 4)
1 Perencanaan Bahan

2 Proses Pembuatan:
f. Persiapan Alat dan Bahan
g. Tehnik Pembuatan
h. Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan
3 Hasil Produk:
c. Bentuk fisik
d. Inovasi
Total Skor

Contoh Soal:
Buatlah jaring-jaring bangun ruang sisi datar masing-masing satu buah.
Ukuran panjang rusuk minimal 10 cm.

Prosedure Penilaian Menggunakan rubrik penskoran








Rubrik Penskoran
Level Deskripsi
3
(superior) • Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik.
• Penggunaan alat, bahan aman dan efisien
• Membuat uraian langkah-langkah pembuatan
• Membuat uraian cara penggunaannya
• Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih
• Terdapat unsur inovasi
2
(memuaskan • Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik.
• Penggunaan alat, bahan aman dan efisien
• Membuat uraian langkah-langkah pembuatan
• Membuat uraian cara penggunaannya
• Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih
• Tidak terdapat unsur inovasi
1
(cukup memuaskan) • Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik.
• Penggunaan alat, bahan aman dan efisien
• Membuat uraian langkah-langkah pembuatan
• Membuat uraian cara penggunaannya
• Hasil yang diperoleh benar, tidak rapih dan tidak bersih
• Tidak terdapat unsur inovasi
0
(cukup) • Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik.
• Penggunaan alat, bahan aman dan efisien
• Membuat uraian langkah-langkah pembuatan
• Tidak membuat uraian cara penggunaannya
• Hasil yang diperoleh benar, tidak rapih dan tidak bersih
• Tidak terdapat unsur inovasi


5. Penilaian Portofolio
a. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dari proses pembelajaran dan membandingkan hasil setiap karya tersebut. Dan pada setiap hasil karya peserta didik diungkapkan kekuatan dan kelemahannya, sehingga peserta didik memiliki catatan-catatan yang dapat memperbaiki hasil karyanya.

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya Peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleg pendidik dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, pendidik dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di satuan pendidikan, antara lain:
1).Karya Peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
Pendidik melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.

2).Saling percaya antara pendidik dan peserta didik
Dalam proses penilaian pendidik dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.

3).Kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan

4).Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan pendidik
Pendidik dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.

5).Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.

6).Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi dasar.

7).Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan pendidik tentang unjuk kerja, sedangkan penilaian hasil diarahkan pada karya peserta didik.

8).Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi pendidik untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.


b. Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1). Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh pendidik untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya.
Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

2). Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

3). Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di satuan pendidikan.

4). Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

5). Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) yang ditetapkan dan berusaha mencapai standar tersebut.

6). Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Pendidik dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

7). Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan pendidik perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada pendidik.

8). Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

6. Penilaian Diri (self assessment)
a. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
1). Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2). Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3). Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

b. Teknik Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1). Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2). Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
4). Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5). Pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
6). Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

Contoh Penilaian Diri .
Mate Pelajaran: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester: II / 2
Standar Kompetensi: 4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi Dasar: 4.1Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, senang bekerja dalam kehidupan sehari–hari.
Aspek: Penerapan .

PETUNJUK :
1. Isilah tabel di bawah ini dengan tanda ceklis (V) pada kolom yang sesuai
2. Dengan pernyataan sikapmu terhadap pernyataan pada kolom sebelumnya.

No Aspek Penilaian/Kriteria Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah
A Kejujuran .
1 Setiap hari berkata jujur kepada orang tua .
2 Mengembalikan uang kembalian belanja kepada orang tua .
3 Menyerahkan nilai ulangan di satuan pendidikan walaupun nilainya jelek.
4 Menyampaikan alasan yang benar ketika terlambat masuk kelas
B Kedisiplinan
1 Datang ke satuan pendidikan tidak terlambat
Bahkan lebih awal.
2 Mengerjakan Tugas / PR sesuai dengan yang dujadwalkan.
3 Pulang sekolah langsung bermain dengan teman sebelum sampai ke rumah.
4 Mengerjakan ibadah tepat waktu.
Catatan :
Jika peserta didik memberikan jawaban tidak sesuai dengan kenyataan sehari-hari dari hasil pengamatan pendidik di satuan pendidikan, berarti Peserta didik tersebut tingkat kejujurannya perlu diperbaiki.

B. PRINSIP – PRINSIP PENILAIAN KELAS I – III.
Beberapa prinsip penilaian UNTUK Kelas I – III antara lain :
1. Prinsip integral dan komprehensif yakni penilaian dilakukan secara utuh dan menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap/nilai.
2. Prinsip kesinambungan yakni penilaian dilakukan secara berencana, terus-menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan tingkah laku Peserta didik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus sudah direncanakan bersamaan dengan kegiatan penyusunan program semester dan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun.
3. Prinsip objektif yakni penilaian dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat menggambarkan kemampuan yang diukur.
4. Mengingat bahwa peserta didik kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
5. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas I - III. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
6. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator dari masing-masing kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
7. Penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar Peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan Peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada hakekatnya merupakan kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah indikatornya yang dapat diukur dan diamati.
8. Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan pendidik dalam mengambil keputusan.

Perlu dicatat bahwa satu jenis penilian tidak dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Untuk itu dalam pelaksanaan penilaian kelas pendidik diharapkan menggunakan beragam teknik penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.

BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN

Untuk melaksanakan penilaian kelas terdapat beberapa urutan kerja yang harus dilakukan yaitu:

A. Langkah Pertama: menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan.

Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh pendidik dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik, keluasan dan kedalaman kompetensi dasar, dan daya dukung sekolah, misalnya kemampuan guru dan sarana atau perasarana penunjang. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.
Contoh: Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi Indikator.

1. Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IV/1.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator*
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya Mempraktikkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran**)
• Melempar bola ke berbagai arah
• Melempar bola ke sararan
• Menangkap bola dengan dua tangan dari berbagai arah.
• Memukul bola dengan tongkat pemukul
• Menerapkan kerjasama team dalam permainan kasti.
• Menyebutkan manfaat permainan kasti terahadap kesehatan tubuh.
Indikator* : dikembangkan oleh pendidik satuan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah dan satuan pendidikan masing-masing .Satu KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator .

2. Mata pelajaran : IPS
Kelas / Semester : I / 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator*
Memahami identi-
Tas diri dan kelu-
Arga , serta sikap
Saling menghormati dalam
Kemajemukan keluarga .
Mengidentifi -
kasi identitas diri, keluarga, dan
kerabat.
• Peserta didik dapat menyebutkan identitas diri secara lisan di depan teman-temannya.
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan nama-nama anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan kerabat dalam keluarga.

Indikator* : dikembangkan oleh pendidik satuan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah dan satuan pendidikan masing-masing .Satu KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator .

3. Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III / 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator*
Menulis
Mengungkapkan pikiran,perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Menulis puisi ber-
dasarkan gambar dengan ilihan kata
yang menarik • Peserta didik dapat menyebutkan ciri – ciri kalimat dalam puisi.
• Peserta didik dapat menulis puisi dengan benar .

Indikator* : dikembangkan oleh pendidik satuan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah dan satuan pendidikan masing-masing .Satu KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator .


B. Langkah kedua: menetapkan Kriteria Ketuntasan setiap indikator

Setelah menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indikator, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator, rentang persentase kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara 0% – 100%. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah 75%. Namun satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%. Sudut pandang yang diguanakn dalam penetapan adalah tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik serta ketersediaan sarana dan prasarana.

Pada tahap awal penetapan kriteria ketuntasan indikator boleh-boleh saja agak rendah, namun diharapkan semaikin lama semakin meningkat, hal ini karena kualitas satuan pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan dengan satuan pendidikan lain (benchmarking). Melalui pemeringkatan ini diharapkan satuan pendidikan terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria ketuntasan pencapaian indikator semakin mendekati 100%.

Contoh: penetapan kriteria ketuntasan indikator pada beberapa mata pelajaran:

1. Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IV/1.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Kriteria
Ketuntasan
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya Mempraktikkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran**) • Melempar bola dengan kontrol yang meningkat.
85%
• Menangkap bola dengan kontrol yang meningkat. 85%
• Memukul bola dengan tongkat 80%
• Memintas dan menangkap bola dengan konsisten 80%
• Mengembalikan bola dengan cepat dan akurat 80%
• Memilih jenis lemparan dan pukulan untuk menyulitkan lawan 80%
• Memperkirakan kemampuan berlari untuk mencetak angka 80%
• Memilih tempat berdiri saat menjadi regu penjaga untuk menyulitkan regu pemukul 80%
• Bermain kasti dengan menerapkan kerjasama team 75%
• Menerapkan peraturan permainan 75%
• Mengetahui manfaat setiap aktivitas terhadap tubuh 75%

2. Mata pelajaran : IPS
Kelas / Semester : I / 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator* Kriteria
Ketuntasan
Memahami identi-
tas diri dan kelu-
arga , serta sikap
saling menghormati dalam
kemajemukan keluarga . Mengidentifi -
kasi identitas diri , keluarga , dan
kerabat.
• Peserta didik dapat menyebutkan identitas diri secara lisan di depan teman-temannya.
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan nama-nama anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan kerabat dalam keluarga .
90%



90 %


90 %


85 %
3.1 Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III / 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator* Kriteria
Ketuntasan
Menulis
Mengungkapkan pikiran,perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Menulis puisi ber-
dasarkan gambar dengan ilihan kata
yang menarik • Peserta didik dapat menyebutkan ciri – ciri kalimat dalam puisi.
• Peserta didik dapat menyebutkan ketentuan menulis puisi.
• Peserta didik dapat menulis puisi dengan benar .
• Peserta didik dapat membacakan puisi dengan .
• Peserta didik dapat menangkap isi puisi yang didengar 80 %


75 %


70 %

80 %


70 %

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : II / 1
S K K D Indikator KK
Menggunakan pengukuran waktu,panjang,dan berat dalam pemecahan masalah . Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan . • Peserta didik menyebutkan macam – macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari (jengkal,depa,langkah,kaki dll)
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur tidak baku (jengkal,depa,pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)
• Peserta didik menyebutkan alat ukur baku cm , m yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari .
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panjang suatu benda.
• Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tidak baku hasilnya berbeda. 65%





65%



65%



60%



60%

C. Langkah ketiga: pemetaan Stanar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, kriteria ketuntasan dan Aspek yang terdapat pada raport

Contoh: pemetaan Stanar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, kriteria ketuntasan dan Aspek yang terdapat pada raport pada beberapa mata pelajaran (pada raport)

Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IV/1.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Kriteria
Ketuntasan Aspek
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya Mempraktikkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran**) • Melempar bola dengan kontrol yang meningkat.
85% Kemampuan gerak dasar
• Menangkap bola dengan kontrol yang meningkat. 85% Kemampuan gerak dasar
• Memukul bola dengan tongkat 80% Kemampuan gerak dasar
• Memintas dan menangkap bola dengan konsisten 80% Kemampuan gerak dasar
• Mengembalikan bola dengan cepat dan akurat 80% Kemampuan gerak dasar
• Memilih jenis lemparan dan pukulan untuk menyulitkan lawan 80% Kemampuan gerak dasar
• Memperkirakan kemampuan berlari untuk mencetak angka 80% Kemampuan gerak dasar
• Memilih tempat berdiri saat menjadi regu penjaga untuk menyulitkan regu pemukul 80% Kemampuan gerak dasar
• Bermain kasti dengan menerapkan kerjasama team 75% Kemampuan gerak dasar
• Menerapkan peraturan permainan 75% Sikap
• Mengetahui manfaat setiap aktivitas terhadap tubuh 75% Kebugaran dan kesehatan

2. Mata pelajaran : IPS
Kelas / Semester : I / 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator* Kriteria
Ketuntasan Aspek
Memahami identi-
tas diri dan kelu-
arga , serta sikap
saling menghormati dalam
kemajemukan keluarga . Mengidentifi
kasi identi-tas diri , keluarga , dan
kerabat.
• Peserta didik dapat menyebutkan identitas diri secara lisan di depan teman-temannya.
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan nama-nama anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan kerabat dalam keluarga . 90%



90 %


90 %


85 % Penguasaan konsep


Penguasaan Konsep

Penguasaan konsep

Penguasaan Konsep


3. Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III / 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator* Kriteria
Ketuntasaan Aspek
Menulis
Mengungkapkan pikiran,perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Menulis puisi ber-
dasarkan gambar dengan ilihan kata
yang menarik • Peserta didik dapat menyebutkan ciri – ciri kalimat dalam puisi.
• Peserta didik dapat menyebutkan ketentuan menulis puisi.
• Peserta didik dapat menulis puisi dengan benar.
• Peserta didik dapat membacakan puisi dengan.
• Peserta didik dapat menangkap isi puisi yang didengar 80 %



75 %



70 %



80 %

70 % Berbicara



Berbicara



Menulis



Bebicara

Mendengarkan


D. Langkah keempat: pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Kriteria Ketuntasan, Aspek penilaian dan Teknik Penilaian

Contoh: pemetaan Standara Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Kriteria Ketuntasa, Aspek, dan Teknik Penilaian pada beberapa mata pelajaran.

1. Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester : IV/1.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator


KK Aspek Teknik Penilaian
Tes Unjuk kerja Produk Sikap Portofolio
Memprak-tikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkan-dung didalam-nya

Memprak-tikkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifi-kasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran*) • Melempar bola dengan kontrol yang meningkat.
85% Kemampuan gerak dasar - v - - v
• Menangkap bola dengan kontrol yang meningkat. 85% Kemampuan gerak dasar - v - - v
• Memukul bola dengan tongkat 80% Kemampuan gerak dasar - v - - v
• Memintas dan menangkap bola dengan konsisten 80% Kemampuan gerak dasar - v - - v
• Mengembalikan bola dengan cepat dan akurat 80% Kemampuan gerak dasar - v - - -
• Memilih jenis lemparan dan pukulan untuk menyulitkan lawan 80% Kemampuan gerak dasar - v - - -
• Memperkirakan kemampuan berlari untuk mencetak angka 80% Kemampuan gerak dasar - v - - -
• Memilih tempat berdiri saat menjadi regu penjaga untuk menyulitkan regu pemukul 80% Kemampuan gerak dasar - v - - -
• Bermain kasti dengan menerapkan kerjasama team 75% Kemampuan gerak dasar - v - v -
• Menerapkan peraturan permainan 75% Sikap - v - v -
• Mengetahui manfaat setiap aktivitas terhadap tubuh

75% Kebugaran dan kesehatan v - - - -
KK = Kriteria Ketuntasan

2. Mata Pelajaran : I P S
Kelas / Semester : I/1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator


KK Aspek Teknik Penilaian
Tertulis Unjuk kerja Produk Sikap Portofolio
Memahami identitas diri dan keluarga , serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga . Mengidentifikasi identitas diri , keluarga , dan kerabat





• Peserta didik dapat menyebutkan identitas diri secara lisan di depan teman-temannya.
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan nama-nama anggota keluarga inti .
• Peserta didik dapat menyebutkan sebutan kerabat dalam keluarga .
90%







90%





90%






85% Penguasaan konsep






Penguasaan Konsep




Penguasaan konsep





Penguasaan Konsep
V








V






V






v
KK = Kriteria Ketuntasan

3. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III/2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
KK Aspek Teknik Penilaian
Tertulis Unjuk kerja Produk Sikap Portofolio
Menulis
Mengungkapkan pikiran,perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Menulis puisi ber-
dasarkan gambar dengan ilihan kata
yang menarik • Peserta didik dapat menyebutkan ciri – ciri kalimat dalam puisi.
• Peserta didik dapat menyebutkan ketentuan menulis puisi.
• Peserta didik dapat menulis puisi dengan benar.
• Peserta didik dapat membacakan puisi dengan.
• Peserta didik dapat menangkap isi puisi yang didengar 80 %




75 %




70 %



80 %



70 % Berbicara




Berbicara




Menulis



Bebicara



Mendengarkan










v








v V





V









V



V





V









V












v
KK = Kriteria Ketuntasan

4. Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : II / 1
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Menggunakan pengukuran waktu,panjang,dan berat dalam pemecahan masalah . Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm,m) yang sering digunakan . • Peserta didik menyebutkan macam – macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari (jengkal,depa,langkah,kaki dll)
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur tidak baku (jengkal,depa,pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)
• Peserta didik menyebutkan alat ukur baku cm , m yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari .
• Peserta didik dapat menggunakan alat ukur baku untuk mengukur panjang suatu benda.
• Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tidak baku hasilnya berbeda. 65%






65%





65%




60%




60% Pemahaman Konsep





Penalaran dan Komunikasi



Pemahaman Konsep



Pemecahan masalah



Pemecahan masalah Tetulis






Unjuk Kerja




Tertulis




Unjuk Kerja



Tertulis
KK = Kriteria Ketuntasan



5. Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan
Kelas / Semester : IV / 1
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Mengekspresikan diri melalui karya seni musik. Menyiapkan permainan alat musik ritmis. • Mendemostrasikan permainan alat musik ritmis.
• Mendemonstrasikan bermain alat musik ritmis campuran.
• Mendemonstrasikan bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
• Memberikan penilaian terhadap penampilan bernyanyi dan bermain musik temannya.
70 %


70 %


65 %


70 % Kreasi


Kreasi


Kreasi


Apresiasi Unjuk Kerja

Unjuk Kerja

Unjuk Kerja

Tertulis
KK = Kriteria Ketuntasan

6. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester : IV / 2
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Menunjukkan sikap terhadap globalisasi yang terjadi di lingkungannya . Menentukan sikap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. • Menjelaskan pengertian globalisasi .
• Memberikan contoh pengaruh positif dari globalisasi bidang komunikasi .
• Memberikan contoh pengaruh positif dari globalisasi bidang komunikasi . 65%



70%




65%


Penguasaan Konsep


Penerapan




Penerapan Tertulis



Tertulis atau sikap



Tertulis atau sikap



7. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 1
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup . Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar , misalnya kecoa , kupu-kupu dan kucing. • Mengadakan pengamatan tahapan kehidupan kupu-kpup. Kecoa dan nyamuk.
• Menyebutkan urutan daur hidup hewan. Misalnya : kupu-kupu , nyamuk dan kecoa secara lengkap dan jelas.
• Mendeskripsikan metamorfisis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
• Melaporkan hasil pengamatan terhadap daur hidup pada kambing dan kucing.
• Menyimpulkan bahwa tidak semua hewan mengalami perubahan dalam hidupnya (metamorfosis) berdasarkan pengamatan. 65%




70%





65%




60%



65%

Kinerja Ilmiah



Penguasaan Konsep




Penguasaan Konsep



Kinerja Ilmiah


Penguasan KOnsep
Unjuk Kerja



Tertulis





Tertulis




Unjuk Kerja


Tertulis

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 1
No S K K D Indikator KK Aspek Tehnik
Penilaian
1 Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup . Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar , misalnya kecoa , kupu-kupu dan kucing. • Mengadakan pengamatan tahapan kehidupan kupu-kupu. Kecoa dan nyamuk.
• Menyebutkan urutan daur hidup hewan. Misalnya : kupu-kupu , nyamuk dan kecoa secara lengkap dan jelas.
• Mendeskripsikan metamorfisis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
• Melaporkan hasil pengamatan terhadap daur hidup pada kambing dan kucing.
• Menyimpulkan bahwa tidak semua hewan mengalami perubahan dalam hidupnya (metamorfosis) berdasarkan pengamatan.
65%



70%





65%




60%



65%

Kinerja Ilmiah


Penguasaan Konsep




Penguasaan Konsep



Kinerja Ilmiah


Penguasan KOnsep
Unjuk Kerja


Tertulis





Tertulis




Unjuk Kerja


Tertulis
Catatan: untuk memudahkan pekerjaan pendidik (guru), maka langkah perencanaan penilaian ini disatukan dengan silabus, yakni dengan menambahkan satu kolom setelah indikator, untuk kolom kriteria ketuntasan.

E. Penetapan Teknik Penilaian
Dalam memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator, contoh:
• Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance).
• Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis.



BAB V
PENGELOLAAN HASIL PENILAIAN


A. Pengolahan Hasil Penilaian
1. Data Penilaian Unjuk Kerja
Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara mengisi format penilaian unjuk kerja yang dapat berupa daftar cek atau skala penilaian. Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian unjuk kerja pidato, ada 8 aspek yang dinilai, antara lain: berdiri tegak, menatap kepada hadirin, penyampaian gagasan jelas, sistematis. Apabila aspek yang dinilai dalam berpidato 8, maka skor maksimumnya 8. Apabila seseorang mendapat skor 6, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5. Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja tersebut. Apabila ditetapkan batas ketuntasan penguasaan kompetensi minimal 70%, maka untuk kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
2. Data Penilaian Sikap
Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian guru berdasarkan pengamatan/observasi terhadap sikap/perilaku peserta didik. Data hasil pengamatan pendidik dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Seperti telah diutarakan sebelumnya, hal yang harus dicatat dalam buku Catatan Harian peserta didik adalah kejadian-kejadian yang menonjol, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja peserta didik, baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian-kejadian yang menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu diberi peringatan dan penghargaan dalam rangka pembinaan peserta didik.

Pada akhir semester, guru kelas atau guru mata pelajaran merumuskan sintesis, sebagai deskripsi dari sikap, perilaku, dan unjuk kerja peserta didik dalam semester tersebut untuk mata pelajaran yang bersangkutan. Deskripsi tersebut menjadi bahan atau pernyataan untuk diisi dalam kolom Catatan Pendidik pada rapor peserta didik untuk semester. Selain itu, catatan-catatan tentang peserta didik yang dimiliki guru kelas atau guru mata pelajaran, dapat memberi masukan pula kepada Pendidik Bimbingan Konseling untuk merumuskan catatan, baik berupa peringatan atau rekomendasi, sebagai bahan bagi guru kelas dalam mengisi kolom deskripsi perilaku dalam rapor.
3. Data Penilaian Tertulis
Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil berbagai tes tertulis yang diikuti peserta didik. Soal tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, uraian, jawaban singkat. Soal bentuk pilihan ganda diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi setiap butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal yang salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes pilihan ganda dihitung dengan prosedur
Prosedur ini juga dapat digunakan dalam menghitung skor perolehan peserta didik untuk soal berbentuk benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat. Keempat bentuk soal terakhir ini juga dapat dilakukan penskoran secara objektif dan dapat diberi skor 1 untuk setiap jawaban yang benar. Soal bentuk uraian dibedakan dalam dua kategori, uraian objektif dan uraian non-objektif. Uraian objektif dapat diskor secara objektif berdasarkan konsep atau kata kunci yang sudah pasti sebagai jawaban yang benar. Setiap konsep atau kata kunci yang benar yang dapat dijawab peserta didik diberi skor 1. Skor maksimal butir soal adalah sama dengan jumlah konsep kunci yang dituntut untuk dijawab oleh peserta didik. Skor capaian peserta didik untuk satu butir soal kategori ini adalah jumlah konsep kunci yang dapat dijawab benar, dibagi skor maksimal, dikali dengan 100. Soal bentuk uraian non objektif tidak dapat diskor secara objektif, karena jawaban yang dinilai dapat berupa opini atau pendapat peserta didik sendiri, bukan berupa konsep kunci yang sudah pasti. Pedoman penilaiannya berupa kriteria-kriteria jawaban. Setiap kriteria jawaban diberikan rentang nilai tertentu, misalnya 0 - 5. Tidak ada jawaban untuk suatu kriteria diberi skor 0. Besar-kecilnya skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu kriteria ditentukan berdasarkan tingkat kesempurnaan jawaban dibandingkan dengan kriteria jawaban tersebut. Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk tes tertulis perlu digabung menjadi satu kesatuan nilai penguasaan kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran. Dalam proses penggabungan dan penyatuan nilai, data yang diperoleh dengan masing-masing bentuk soal tersebut juga perlu diberi bobot, dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran dan kompleksitas jawaban. Nilai akhir semester ditulis dalam rentang 0 sampai 100, dengan dua angka di belakang koma. Nilai akhir semester yang diperoleh peserta didik merupakan deskripsi tentang tingkat atau persentase penguasaan Kompetensi Dasar dalam semester tersebut. Misalnya, nilai 65 dapat diinterpretasikan peserta didik telah menguasai 65% unjuk kerja berkaitan dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran dalam semester tersebut.
4. Data Penilaian Proyek
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, pendidik dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16.
Berikut tabel yang memuat contoh deskripsi dan penskoran untuk masing-masing tahap.

Tahap Deskripsi Skor
Perencanaan/ persiapan Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang akan diperoleh, tempat penelitian, daftar pertanyaan atau format pengamatan yang sesuai dengan tujuan. 1- 4
Pengumpulan data Data tercatat dengan rapi, jelas dan lengkap. Ketepatan menggunakan alat/bahan 1- 4
Pengolahan data Ada pengklasifikasian data, penafsiran data sesuai dengan tujuan penelitian. 1- 4
Penyajian data/ laporan Merumuskan topik, merumuskan tujuan penelitian, menuliskan alat dan bahan, menguraikan cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis, menggunakan bahasa yang komunikatif. Penyajian data lengkap, memuat kesimpulan dan saran. 1- 4
Total Skor
Keterangan:
Semakin lengkap dan sesuai informasi yang diperoleh peserta didik pada setiap tahap semakin tinggi skor yang diperoleh.

5. Data Penilaian Produk
Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan (produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, pendidik menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria kualitas dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. Cara penilaian analitik, pendidik menilai hasil produk berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian.

Contoh tabel penilaian analitik dan penskorannya.

Tahap Deskripsi Skor
Persiapan Kemampuan merencanakan seperti:
• menggali dan mengembangkan gagasan;
• mendesain produk, menentukan alat dan bahan 1-10
Pembuatan Produk • Kemampuan menyeleksi dan menggunakan bahan;
• Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat;
• Kemampuan menyeleksi dan menggunakan teknik; 1-10
Penilaian produk • Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan/fungsinya;
• Produk memenuhi kriteria keindahan. 1-10
Kriteria penskoran:
• menggunakan skala skor 0 – 10 atau 1 – 100;
• semakin baik kemampuan yang ditampilkan peserta didik, semakin tinggi skor yang diperoleh.

6. Data penilaian Portofolio
Data penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan pendidik, (2) hasil pekerjaan peserta didik, dan (3) profil perkembangan peserta didik. Hasil pekerjaan peserta didik diberi skor berdasarkan kriteria (1) rangkuman isi portofolio, (2) dokumentasi/data dalam folder, (3) perkembangan dokumen, (4) ringkasan setiap dokumen, (5) presentasi dan (6) penampilan. Hasil profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran. Berdasarkan ketiga komponen penilaian tersebut, pendidik menilai peserta didik dengan menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bentuk persentase (%) pencapaian atau dengan menggunakan skala 0 – 10 atau 0 - 100. Pensekoran dilakukan berdasarkan rambu-rambu atau kriteria penskoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat diubah ke dalam skor yang berskala 0 -10 atau 0 – 100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor peserta didik berdasarkan portofolio masing-masing.

7. Data Penilaian Diri
Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan, karena dua alasan utama. Pertama, karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan dalam penilaian. Kedua, ada kemungkinan peserta didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, pada taraf awal, pendidik perlu melakukan langkah-langkah telaahan terhadap hasil penilaian diri peserta didik. Pendidik perlu mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang.
Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh pendidik menunjukkan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan koreksi, pendidik dapat mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua atau tiga kali pendidik melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur.
Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara pendidik. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga dapat dipercaya serta dapat dipahami, diinterpresikan, dan digunakan seperti hasil penilaian yang dilakukan oleh pendidik.

B. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar
Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi dasar mengacu ke indikator. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa teknik penilaian.
Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besar dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator itu. Apabila semua indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik telah menguasai Kompetensi Dasar bersangkutan. Dengan demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai Standar Kompetesi dan mata pelajaran.
Apabila jumlah indikator dari suatu Kompetensi Dasar yang telah tuntas lebih dari 50%, peserta didik dapat mempelajari Kompetensi Dasar berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indikator yang belum tuntas. Sebaliknya, apabila nilai indikator dari suatu Kompetensi Dasar lebih kecil dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila jumlah indikator dari suatu Kompetensi Dasar yang belum tuntas sama atau lebih dari 50%, peserta didik belum dapat mempelajari Kompetensi Dasar berikutnya.

Contoh penghitungan nilai kompetensi dasar dan ketuntasan belajar pada suatu mata pelajaran.

Kompetensi Dasar Indikator Kriteria Ketuntasan Nilai peserta didik Ketuntasan
Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan dimuka bumi 1. Menganalisis keterkaitan teori tektonik lemeng terhadap persebaran gunung api, gempa bumi dan pembentukan relief muka bumi
2. Mengidentifikasi ciri bentang lahan sebagai akibat proses pengikisan dan pengendapan
3. Mengidentifikasi degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan
60%





60%



50% 60





59



59 Tuntas





Tidak Tuntas


Tuntas



Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi 1. Mengidentifikasi ciri-ciri lapisan atmosfer dan pemanfaatannya
2. Menganalisis unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, kelembaban, awan, curah hujan)
3. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim
60%

70%



60% 61

80



90 Tuntas

Tuntas



Tuntas


Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai indikator pada kompetensi dasar 1 cenderung 60. Jadi nilai kompetensi dasar 1 adalah 60 atau 6. Pada kompetensi dasar 1, indikator ke- 2 belum tuntas. Jadi peserta didik perlu mengikuti remedial untuk indikator tersebut.

Nilai indikator pada kompetensi dasar ke 2 bervariasi, sehingga dihitung nilai rata-rata indikator. Jadi nilai kompetensi dasar ke 2:




BAB VI
PEMANFAATAN DAN PELAPORAN
HASIL PENILAIAN KELAS

Penilaian kelas menghasilkan informasi pencapaian kompetensi peserta didik yang dapat digunakan antara lain: (1) perbaikan (remedial) bagi indikator yang belum mencapai kriteria ketuntasan, (2) pengayaan apabila mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang disediakan, (3) perbaikan program dan proses pembelajaran, (4) pelaporan, dan (5) penentuan kenaikan kelas.


A. Pemanfaatan Hasil Penilaian

1. Bagi peserta didik yang memerlukan remedial.
Guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya mampu mencapai kriteria ketuntasan setiap kompetensi, bila peserta didik mendapat bantuan yang tepat. Misalnya, memberikan bantuan sesuai dengan gaya belajar peserta didik pada waktu yang tepat sehingga kesulitan dan kegagalan tidak menumpuk. Dengan demikian peserta didik tidak frustasi dalam mencapai kompetensi yang harus dikuasainya.

Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas, atau oleh guru lain yang memiliki kemampuan memberikan bantuan dan mengetahui kekurangan peserta didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan penilaian dengan cara: menjawab pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas mengumpulkan data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau di luar jam efektif. Remedial hanya diberikan untuk indikator yang belum tuntas.

2. Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan.
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi secara optimal. Salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai npeserta didik pada mata pelajaran bersangkutan. Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik pada atau di luar jam efektif. Bagi peserta didik yang secara konsisten selalu mencapai kompetensi lebih cepat, dapat diberikan program akselerasi.
3. Bagi Guru
Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan program dan kegiatan pembelajaran. Misalnya, guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki program pembelajarannya. Oleh karena itu, program yang telah dirancang, strategi pembelajaran yang telah disiapkan, dan bahan yang telah disiapkan perlu dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti apabila ternyata tidak efektif membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan kompetensi. Perbaikan program tidak perlu menunggu sampai akhir semester, karena bila dilakukan pada akhir semester bisa saja perbaikan itu akan sangat terlambat.
4. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penilaian dapat digunakan Kepala sekolah untuk menilai kinerja guru dan tingkat keberhasilan Peserta didik.
B. Pelaporan Hasil Penilain Kelas
1. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orangtua/wali peserta didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan tersebut merupakan sarana komunikasi dan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah.

Pelaporan hasil belajar hendaknya:
a. Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik
b. Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat.
c. Menjamin orangtua mendapatkan informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar

2. Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 pada mata pelajaran matematika. Namun, makna nilai tunggal seperti itu kurang dipahami peserta didik maupun orangtua karena terlalu umum. Hal ini membuat orangtua sulit menindaklanjuti apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmatika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.

Laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif dan komprehensif agar “profil” atau tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dipahami). Dengan demikian orangtua/wali lebih mudah mengidentifikasi kompetensi yang belum dimiliki peserta didik, sehingga dapat menentukan jenis bantuan yang diperlukan bagi anaknya. Dipihak anak, ia dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan.

Isi Laporan

Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut;
a. Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial dan emosional?
b. Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?
c. Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?
d. Apa yang harus orangtua lakukan untuk membantu dan mengembangkan prestasi anak lebih lanjut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang tua hendaknya;
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
b. Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.
c. Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.
d. Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.
e. Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.

3. Rekap Nilai
Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik, yang berisi informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap KD, dalam kurun waktu 1 semester. Rekap nilai diperlukan sebagai alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar peserta didik, sehingga diketahui kapan peserta didik memerlukan remedial.

Nilai yang ditulis merupakan rekap nilai setiap KD dari setiap aspek penilaian. Nilai suatu KD dapat diperoleh dari tes formatif, tes sumatif, hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, nilai tugas perseorangan maupun kelompok. Rata-rata nilai KD dalam setiap aspek akan menjadi nilai pencapaian kompetensi untuk aspek yang bersangkutan.

CONTOH FORMAT REKAP NILAI

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER :
TAHUN PELAJARAN :

NO NAMA Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis
Kd 1 Kd2 Kd3 ... NR Kd1 Kd2 Kd3 ... NR Kd1 Kd2 Kd3 ... NR Kd1 Kd2 Kd3 ... NR
1 Riri
2 Toto


* NR = nilai rata-rata KD untuk setiap aspek penilaian yang akan dimasukkan pada rapor

4. Rapor
Rapor adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk model rapor, masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki asalkan menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada setiap matapelajaran yang diperoleh dari ketuntasan kompetensi dasarnya. (Contoh model rapor beserta petunjuk pengisiannya lihat lampiran).

Nilai pada rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semestar. Nilai tersebut berasal dari nilai Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester. Oleh karena itu, kedudukan atau bobot nilai Ulangan Harian sama atau lebih besar dari nilai Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester.

Berikut contoh pembobotan nilai untuk Rapor

Contoh 1. Pembobotan nilai Ulangan Harian lebih besar dari Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester, misal: 60% - 20% - 20%
Keterampilan Membaca:
Nilai Ulangan Harian 1,2,dan 3 = 60, 75, 65. Rata-rata = 66
Nilai Ulangan Tengah Semester = 55
Nilai Ulangan Akhir Semester = 65
Jadi Nilai pada rapor = (60% x 66) + (20% x 55) + (20% x 65)
= 40 + 11 + 13
= 64
Contoh 2. Pembobotan nilai Ulangan Harian sama besar dengan Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester
Keterampilan Membaca:
Nilai rata-rata Ulangan Harian = 66
Nilai Ulangan Tengah Semester = 55
Nilai Ulangan Akhir Semester = 65
Jadi Nilai pada rapor = 66 + 55 + 65
3
= 62
C. Penentuan Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyakan tidak naik kelas apabila: 1) memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2) Jika peserta didik tidak menuntaskan 50 % atau lebih Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar lebih dari 3 mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun ajaran, dan 3) Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Untuk memudahkan administrasi, peserta didik yang tidak naik kelas diharapkan mengulang semua mata pelajaran beserta Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya.
Apabila setiap anak bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada anak yang tidak naik kelas (automatic promotion). Automatic promotion apabila semua indikator, kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dianggap layak naik ke kelas berikutnya.






















DAFTAR PUSTAKA

Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Portfolios Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.

Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Project Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.

Forster, Margaret, dan Masters, G. (1998). Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.

Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Performance Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.

Forster, Margaret, dan Masters, G. (1999). Paper amd Pen Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.

Gronlund, E. Norman. (1982). Constructing Achievement Tests. London: Prentice Hall.

Linn, R.L., dan Gronlund, N.E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey: Prentice Hall.

Popham, W.J. (1995) Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn & Bacon.




























Terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat :
1. Kepala Sekolah SDN Bojong II yang telah membimbing saya dalam segala hal
2. Pengawas TK/SD Gugus II Dangiang Kecamatan Banjarwangi yang telah memberikan pembinaan dan arahan dengan segala kesabarannya
3. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Banjarwangi atas kesempatannya mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam tulisan ini
4. Rekan kerja